1. Psikologi Pendidikan
Psikologi
Pendidikan menurut Arthur S. Reber adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi
yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal
sebagai berikut:
v Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
v Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
v Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
v Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses
tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
v Penyenggaraan pendidikan keguruan
Definisi
psikologi pendidikan menurut Arthur S. Reber sudah sangat jelas psikologi
pendidikan mempelajari prinsip-prinsip belajar dalam kelas yaitu bagaimana cara
mendidik anak didik dan mengajarkan anak didik sesuai dengan cara psikologi
yang benar dengan cara menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan
teori dan berdasarkan pratek yang dilakukan, bahwa seorang guru sebagai seorang
pendidik harus dapat menjadi pengajar yang baik yang dapat menempatkan sikap
dan perilakunya sesuai kondisi dan lingkungan, menyelesaikan masalah dengan
metode yang sesuai dalam mendidik anak muridnya melalui evaluasi-evaluasi yang
dilakukan oleh guru tersebut, cara berinteraksi dan bersosialisasi dengan
baik terhadap anak didiknya sehingga dalam proses pendidikan tersebut dapat
berjalan dengan baik dan terdapat timbal balik melalui hasil ujian, evaluasi
bakat dan kemampuan anak didiknya.
2. Manfaat belajar Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan bermanfaat tidak
hanya dalam mengajar tetapi juga bermanfaat dalam proses mengenal dan
mengetahui kondisi jiwa anak didiknya serta pengaruh lingkungan tempat mereka
belajar dalam penerapan proses belajar, sehingga seorang guru tidak hanya
pintar dalam menerangkan materi yang diajarkan, tetapi sebagai seorang guru
yang baik dapat mengetahui pokok mata pelajaran dan menguasai kemampuan
pedagogi. Dia dapat menyelesaikan semua tugas yang terdapat dalam pengajaran
yang efektif dengan menciptkan kondisi lingkungan yang sesuai dengan
kehangatan, antusiasme, dan kepedulian pengajar terhadap anak didiknya.
Pengajar yang seperti itu adalah pengajar yang intensional dan pengajar
tersebut menggunakan prinsip psikologi pendidikan dalam pengambilan keputusan
dan pengajarannya. Dia dapat menggabungkan riset dan akal sehatnya. pendidik dapat menemukan dan
menetapkan tujuan-tujuan pengajaran sesuai dengan kemampuan psikologisnya. Dengan psikologi pendidikan, menjadikan pendidik berupaya
memahami keadaan dan perilaku peserta didik yang dimana satu sama lain pasti
berbeda. Bahkan dua anak yang kembar-pun belum dipastikan memiliki respon yang
sama terhadap situasi belajar mengajar di sekolah. Melalui psikologi
pendidikan, pendidik dapat mendidik peserta didik melalui proses belajar
mengajar yang berdaya guna dan berhasil
guna. Pendidik dapat memberikan layanan bantuan dan
bimbingan yang tepat kepada peserta didik dengan pendekatan yang
relefan dengan tingkat perkembangannya. Psikologi
pendidikan tidak hanya diperlukan untuk calon guru atau guru yang sedang
bertugas di lembaga pendidikan. Para dosen di perguruan tinggi, orangtua
dan kiai dipesantren juga memerlukan pengetahuan psikologi
pendidikan untuk mengetahui bagaimana respon anak dalam pengajaran, serta
bagaimana perkembangannya. Mampu membantu memecahkan
permasalahan siswa dalam belajar. Memudahkan penerapan pengetahuan,
pendekatan dan komunikasi kepada anak didik. Membantu
menciptakan suasana edukatif yang efektif.
3. Metode Psikologi Pendidikan
Metode
yang mempermudah dalam mempelajari psikologi pendidikan dengan metode
eksperimen karena dengan metode eksperimen dapat menganalisis dampak yang
dihasilkan dan dapat menciptakan perlakuan khusus untuk mempelajari psikologi
pendidikan. Dalam psikologi pendidikan lebih baik dalam praktiknya agar dalam
mempelajari psikologi dapat langsung di praktiknya tanpa menduga-duga dengan
teori yang diajarkan sehingga antara teori dengan praktik dapat terhubung
dengan baik dan dapat mengerti psikologi dengan cara praktik dan teori yang
diajarkan. Dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan eksperimen yang dilakukan.
Kewajiban belajar mengajar merupakan suatu tuntutan bagi manusia yang menginginkan suatu kehidupan
yang layak sebagai implementasinya dalam memakmurkan dunia.Dalam realitasnya,
konsep belajar mengajar memang banyak mengambil dari konsep Barat. Dalam arti
dari surat al alaq bahwa allah sudah menjelaskan dalam proses mengajar yang
penting mengenai baca tulis dan manusia sudah diajarkan sejak zaman dahulu kala
sehingga kita sebagai khalifah di muka bumi dapat menjaga dan memperbaiki
generasi anak didik ke depannya dengan lebih baik.
4. Hal yang paling menyenangkan dalam mempelajari
pertumbuhan dan perkembangan
Hal yang
menyenagkan dalam mempelajari pertumbuhan dan perkembangan dikelas yang saya
alami sendiri yaitu disaat dosen memberitahukan pertumbuhan dan perkembangan
diri saya sendiri didepan kelas dan dosen juga menunjukkan pertumbuhan dan
perkembangan teman-teman yang lain disitu lah saya mengetahui perbedaan yang
saya alami dan teman-teman yang lain. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
“kuantitatif” yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak
yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu. Perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan yang tidak dapat diukur oleh angka. Sehingga dalam mempelajari
pertumbuhan dan perkembangan sangat menyenangkan karena dalam proses belajar
berpengaruh terhadap pertumbuhan anak dan perkembangan anak tersebut
berdasarkan keberhasilan yang dihasilkan anak tersebut dalam proses belajar dan
menyenangkan karena setiap anak berbeda-beda peningkatan pertumbuhan dan
perkembangannya ada yang dengan cepat pertumbuhannya dan ada juga yang lambat
perkembangannya. Dan dalam pertumbuhan dapat dihitung melalui angka seperti
tinggi badan dan berat badan sedangkan dalam perkembangan dapat diukur melalui
tes IQ tetapi tes tersebut berdasarkan lembaga yang memberikan tes dan setiap
waktu dapat berubah.
5. Teori Belajar
Teori
Belajar Kognitif
berkembang
pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah
berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para
peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir,
menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan
pengetahuan yang telah ada. proses dengan bantuan praktek atau kerja nyata
dalam rangka membantu kecerdasan intelektual siswa. Pada teori ini pendidik
ditutut untuk memberikan proses pembelajaran yang lebih luas agar siswa mampu
mengembangkan kualtias inteleketualnya. Belajar
akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif
peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan
eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman
sebaya dan dibantu oleh pertanyaan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan
rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara
aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
6. Multiple Intelligence
Intelegensi
Menurut
Thorndike Intelegensi merupakan suatu kekuatan respon-respon individu yang
dianggap baik dari sudut pandang yang benar dan nyata. Intelligensi yang
dominan pada diri saya adalah music smart dengan
alasan saya bisa menyanyi dengan baik dan menyukai dunia musik walaupun saya
tidak bisa memainkan musik. Cara mengembangkannya yaitu dengan belajar lebih
giat cara bernyanyi dengan benar dan belajar untuk memainkan alat musik
sehingga singkron antara menyanyi dan bermain musik.
7. Motivasi
Motivasi
Yakni
sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam
bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar,
motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam
belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan
pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya.
Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat orang
tertentu selama itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Motivasi internal
merupakan motivasi yang muncul berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial,
bukan sekadar atribut dan seremonial . dorongan untuk belajar bersumber pada
kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan
berpengetahuan. Motivasi internal yang cocok dipakai dalam jurusan pendidikan
bahasa dan sastra indonesia bahwa anak didik tergolong ingin mengetahui
mengenai bahasa dan mereka terangsang dalam dirinya untuk membaca hal yang menarik
mengenai sastra tersebut karena mereka tahu dengan membaca adalah pintu gerbang
ke lautan ilmu pengetahuan dan tidak ada orang yang berilmu tanpa melakukan
aktivitas membaca karena dalam motivasi internal anak didik sangat sedikit
pengaruh dari luar. Dia belajar bukan karena ingin mendapat nilai yang tinggi,
mengharapkan pujian orang lain atau mengharapkan hadiah berupa benda tetapi
karena ingin memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Tanpa diberikan janji yang
muluk-muluk pun anak didik rajin belajar sendiri.
Motivasi
eksternal saya yaitu orang tua saya yang selalu mensuport saya baik dari doa,
finansial, dan dukungan lainnya. Teman yang saling mensuport satu sma lain yang
juga menjadi motivasi saya untuk terus bertahan dan semangat dalammenempuh pendidikan
bahasa dan sastra indonesia.
8. Teori Belajar
Teori
belajar yang saya sukai dan cocok digunakan pada jurusan pendidikan bahsa dan
sastra indonesia yaitu teori belajar behavioristik karena teori belajar
behavioristik merupakan perubahan perilaku seseorang akibat adanya stimulus
yang diberikan. Perubahan perilaku seseorang merupakan respon atau tanggapan
dengan adanya rangsangan. Perubahan perilaku terbentuk akibat adanya latihan
dan kebiasaaan sebagai penyebab perubahan tingkah laku didasari adanya
penguatan yang diberikan.
9. Ciri-ciri guru yang beraliaran Behaviorisme
v Seorang guru behaviorisme menerapkan
pembelajaran yang berpusat pada guru itu sendiri sebagai sumber informasi/media
pembelajaran
v terkadang guru behavioristik kurang
adil karena dia melihat hasil belajar di akhir tanpa melihat bagaimana
prosesnya begitupun dengan latihan tanpa harus dengan pemahaman
v Guru behavioristik menerapkan banyak
aturan
v Seorang guru behavioristik juga
cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier, tidak kreatif
dan tidak produktif.
v Seorang guru yang mengerti dengan keadaan situasi anak
didiknya saat belajar
v Guru yang sering menanyakan materi terhadap anak
didiknya
v Lebih sering mempraktekan materi
10. Ciri-ciri guru yang beraliran humanisme
v Guru humanisme memiliki ketrampilan membangun dan menjaga
relasi yang hangat dengan siswa
v membuat pembelajaran yang membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam
membuat, berimajinasi, mempunyai pengalaman, berintuisi, merasakan, dan
berfantasi
v Guru humanisme menjadi fasilitator bagi para siswa
dan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan
siswa
v Guru memfasilitasi pengalaman
belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran
v Dan guru humanisme mengakui, menghargai dan menerima
siswa apa adanya, tidak membodoh-bodohkan siswa
v terbuka menerima pendapat dan
pandangan siswa tanpa menilai atau mencela
v terbuka untuk komunikasi dengan
siswa
v memberi keamanan psikologis
v Dalam pembelajaran lebih menitikberatkan pada proses
belajar daripada hasil belajar
v mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak
belajar yang jelas, jujur dan positif.
v Merespon perasaan siswa
v Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi
yang sudah dirancang
v Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
v Menghargai siswa
v Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan
v Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan
untuk memantapkan kebutuhan segera dari siswa)
v Tersenyum pada siswa
v Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan
perolehan prestasi siswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar